INFO
  • Informasi, masukan, komentar atas penyusunan dokumen perencanaan dapat disampaikan melalui sosial media kami pada Twitter atau
  • Instagram @bappedakotasmg

PEMBENTUKAN DAN PENGUATAN KELOMPOK SIAGA BENCANA (KSB) SEBAGAI WUJUD KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BANJIR DI KANAL BANJIR BARAT KOTA SEMARANG

access_time11:13 - 25/03/2019 personDeveloper folder_open Jurnal RIPTEK

Penanganan banjir menjadi salah satu prioritas pembangunan di Kota Semarang karena menyebabkan kerugian besar dan kerusakan bagi aset dan kehidupan. Kejadian banjir di Kaligarang yang terjadi pada tahun 1990, menjadi pendorong untuk melakukan upaya antisipasi terhadap risiko banjir di Kanal Banjir Barat. Pemerintah Kota Semarang telah melakukan upaya untuk meminimalisir risiko banjir melalui pembangunan DAM Jatibarang. Namun dengan kondisi yang berkembang pada saat ini, seperti kenaikan intensitas curah hujan dan berkurangnya fungsi resapan di hulu, risiko terjadinya banjir di area Kanal Banjir Barat juga semakin meningkat, sehingga kesiapsiagaan masyarakat mutlak diperlukan. Sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah Kota Semarang, Mercy Corps Indonesia (MCI) bekerjasama dengan Initiative for Urban Climate Change and Environment (IUCCE)

dan Initiative for Regional Development and Environmental Management (IRDEM) dengan dukungan dana dari Z Zurich Foundation berupaya untuk membantu masyarakat di area Kanal Banjir Barat, Semarang agar memiliki perencanaan yang tepat dalam menangani risiko banjir. Salah satu bentuk kesiapsiagaan masyarakat adalah pembentukan kelompok siaga kencana (KSB) yang berfungsi untuk mengorganisir masyarakat ketika menghadapi bencana. Adapun tujuan dari artikel ini adalah untuk mengkaji proses dan manfaat pembentukan KSB bagi masyarakat dan pemerintah lokal (kelurahan) serta menjadi pembelajaran untuk wilayah lain. Metode penelitian ini adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data primer wawancara semi terbuka. Teknik sampling yang digunakan untuk wawancara ini adalah purposive sampling karena narasumber dipilih sesuai kompetensinya. Selain itu juga dilakukan observasi pada setiap kegiatan serta telaah dokumen. Hasil dari kajian ini adalah proses implementasi pembentukan dan penguatan KSB serta manfaat terbentuknya KSB mengalami peningkatan sebesar 37% karena masyarakat telah mendapat pelatihan kesiapsiagaan bencana.

Dowload disini